Monday, October 18, 2010

TOKOH GAM SWEDIA PULANG KE ACEH

Banda Aceh (indonesiasatu) -- Banda Aceh,Salah seorang petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Swedia, Bahktiar Abdullah, yang disebut-sebut menjabat Direktur Jenderal Penerangan Kementerian Luar Negeri GAM, akhirnya pulang ke Aceh setelah hampir 25 tahun berada di luar negeri.

"Saya tidak bisa mengekspresikan bagaimana perasaan saya setelah tiba di tanah air bumi rencong ini. Ini adalah kunjungan saya yang pertama sekali setelah 25 tahun di Swedia," katanya kepada wartawan setibanya di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Senin sore.

Bahktiar, yang juga Senior Negosiator GAM, pulang kampung didampingi salah seorang perunding GAM Swedia lainnya, Munawarliza Zain, yang juga menjabat sebagai Koordinator Luar Negeri Sentra Informasi Referendum Aceh (SIRA).

Ia menjelaskan, maksud kunjungannya ke Aceh adalah untuk melihat dan membantu anggota GAM di lapangan dalam melaksanakan dan menjalankan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Perdamaian dengan Pemerintah Indonesia yang ditandatangani di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005.

"Kunjungan saya ini bertujuan melihat sendiri keadaan di lapangan. Dan, saya sangat terharu dengan sambutan, sokongan dan dukungan media massa, serta pihak-pihak yang berkuasa untuk menjalankan MoU yang selama ini berjalan dengan baik di bawah pimpinan pihak GAM di sini, yaitu saudara Irwandi Yusuf," katanya.

Dia juga menyampaikan pesan khusus dari Wali Nanggroe alias pimpinan tertinggi GAM di Swedia, Tgk Hasan Tiro yang menyampaikan ucapan selamat Lebaran untuk semua rakyat Aceh dan kepada seluruh umat Islam di Bumi Serambi Makkah.

"Wali Nanggroe mengucapkan selamat lebaran untuk semua rakyat Aceh di Bumi Aceh, Minal aidin wal Faidzin selamat hari raya Idul Fitri," katanya.

Dia mengatakan, kunjungannya ke Aceh dijadwalkan selama 60 hari karena banyak yang harus dilakukan dan ada hal-hal lain yang harus dikendalikan di luar Aceh.

Dia juga menjelaskan, anggota GAM sendiri sangat berdedikasi tentang proses decomisioning dan proses lainnya yang selama ini telah berjalan dengan baik.

"Apa yang semua kita dan seluruh lapisan masyarakat dapatkan sekarang lebih dari yang kita harapkan. Kami juga datang ke Aceh untuk melihat sendiri keadaan masyarakat setelah dilanda bencana
tsunami," kata Bachtiar.

Lebih lanjut, dia mengatakan, kepulangnnya itu juga memperkuat barisan GAM, apalagi saat ini dalam proses penyusunan rancangan undang-undang (RUU) tentang pemerintahan di Aceh.

Dia juga mengatakan wewenang penyusunan RUU diserahkan kepada orang-orang yang berada di Aceh.

Bachtiar Abdullah tiba di bandara Iskandar Muda dengan menggunakan jasa penerbangan pesawat komersil Lion Air pukul 16.30 Wib, dan disambut Perwakilan Senior GAM pada Aceh Monitoring Mission (AMM), Irwandi Yusuf, dan mantan perunding GAM, T. Kamaruzzaman, serta Koordinator SIRA, Muhammad Nazar. (*) 
sumber;http://www.indonesia-1.com/konten.php?nama=News&op=detail_news&id=888