Rudal itu menghantam Boeing 777 dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga warga di sekitar kecelakaan mengklaim telah melihat benda jatuh dari langit 'seperti kain'.
Dream - Dengan presisi yang mematikan, sebuah peluncur rudal buatan Uni Soviet menjatuhkan penerbangan MH17 milik Malaysia Airlines yang membawa 295 penumpang pada Kamis pekan lalu. Rudal itu menghantam Boeing 777 dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga warga di sekitar kecelakaan mengklaim telah melihat benda jatuh dari langit 'seperti kain'.
Meskipun belum dikonfirmasi siapa yang bertanggung jawab, tapi rincian persis bagaimana senjata mematikan ini mampu memburu dan menghancurkan pesawat penumpang itu telah muncul. Adalah Peluncur rudal yang dikenal sebagai SA-11 Gadfly dibuat oleh Uni Soviet di tahun 1979.
Rudal itu didesain untuk menghancurkan pesawat, rudal dan drone - apa pun yang melayang di udara. Peluncur rudal yang di Soviet disebut BUK ini berupa kendaraan sejenis tank yang memiliki empat peluncur, yang mampu menjangkau jarak 3 hingga 20 kilometer. Agar tembakannya presisi, BUK membutuhkan mobil radar khusus yang akan menuntun rudal yang diluncurkannya mencari sasaran.
BUK mampu mengangkut hulu ledak seberat 70 kilogram dan meluncurkan rudal hingga ketinggian 75.000 feet atau sekitar 23.000 meter. BUK hanya butuh lima menit agar dalam kondisi siap digunakan, 12 menit untuk mengisi ulang, 8-12 detik untuk mengunci targetnya. Begitu target sudah terkunci, BUK memiliki kemungkinan membunuh 90 hingga 95 persen korbannya.
Sementara rudal yang menghancurkan MH17 kemungkinan meledak dalam jarak 20 meter dari posisi pesawat tersebut, yang menyebabkan kerusakan parah pada mesin dan sistem konrolnya. Ledakan rudal BUK memicu bahan bakar dalam pesawat ikut terbakar dan meledak sehingga merusak sayap dan pesawat keseluruhan.
Sistem peluncur rudal BUK masih digunakan di beberapa negara bekas Uni Soviet, termasuk Ukraina. Beberapa laporan menyebutkan, BUK yang digunakan untuk menembak MH17 dipasok oleh Rusia atau dirampas pasukan pemberontak pro-Rusia dari kesatuan militer Ukraina yang tertangkap.
Namun saat ini pemberontak pro-Rusia diasumsikan hanya memiliki peluncur rudal bahu dari permukaan-ke-udara dengan jangkauan maksimum hanya 10.000 kaki. Namun mereka mampu menjatuhkan pesawat seukuran Boeing 777 yang terbang pada ketinggian 33.000 kaki, yang berarti intensitas tembakan mungkin berdampak pada pecahnya pesawat di langit.
Saksi mengatakan reruntuhan dan bagian tubuh para penumpang dan awak tersebar di area seluas sekitar sembilan mil, memperkuat dugaan bahwa pesawat MH17 hancur saat masih di udara. (Ism, Sumber: Daily Mail)